Diskusi Literasi Media di Kalangan Pelajar, Mahasiswa dan Organisasi Masyarakat “Peran Jurnalisme Warga di Era Penyiaran Digital” di Pemalang, Senin (20/3/2023). Kerjasama KPID Jateng dan Komisi A DPRD Jateng.

PEMALANG-Ketua Komisi A DPRD Jawa Tengah, Mohammad Saleh menyampaikan pentingnya literasi media di kalangan perangkat desa untuk mengeksplorasi dan mempromosikan potensi di daerahnya.
Selain itu, perangkat desa diharapkan mampu membangun komunikasi dan jejaring dengan berbagai pihak guna mengoptimalkan potensi daerah masing-masing.
Demikian dikatakan Mohammad Saleh dalam diskusi Literasi Media Penyiaran bertajuk “Peran Jurnalisme Warga di Era Penyiaran Digital” yang berlangsung di Aula Harmoni Pemalang, Senin (20/3/2023). Kegiatan ini diselenggarakan atas kerjasama Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Tengah, Komisi A DPRD Provinsi Jawa Tengah dan Pemprov Jawa Tengah.
Saleh menyatakan, dengan membangun jaringan dan meningkatkan kemampuan komuniksai, masyarakat bisa menggali potensi yang ada di desa dan selanjutnya bisa dimuat di media, baik media cetak, radio, televisi, online maupun sosial media.

Menurutnya, perangkat desa juga harus memahami ilmu seputar jurnalistik agar mampu memberikan informasi dengan benar kepada masyarakat. “Makanya kami bersama KPID Jateng dan wartawan senior untuk diskusi dan memberi materi kepada para perangkat desa agar paham standar penulisan berita agar mampu memberikan informasi yang benar, baik kepada media maupun kepada masyarakat. Sehingga kami mengajak perangkat desa melek media,” kata Mohammad Saleh, anggota DPRD Provinsi Jateng dari Partai Golkar ini.


Wartawan senior, Jayanto Arus Adi yang juga menjadi pembicara mengatakan di era disrupsi siapapun bisa mengambil peranan penting untuk menjadi juara atau pemenang di bidangnya. “Untuk itu, warga masyarakat terlebih perangkat desa harus memahami jurnalisme dan mampu mengembangkan jaringan untuk mengeksplorasi potensi yang ada untuk disampaikan ke public,” katanya.
“Sekarang menulis informasi seperti peran wartawan itu tidak susah, tidak perlu ilmu yang njlimet, modalnya smartphone. Bisa videografi, fotografi bahkan sekarang ponsel sudah dilengkapi fitur kamera canggih yang bisa mengalahkan kamera SLR. Ditambah kemampuan menulis berita singkat yang benar, tidak berita hoax dan memanfaatkan jaringan, Anda sudah bisa membuka jendela dunia,” ujarnya.
Selaku pegiat wartawan jurnalisme desa, Jayanto mengajak semua perangkat desa untuk mengoptimalkan potensi daerah, mengembangkan web desa dan mempromosikannya. Baik narasi maupun audio visual.
“Saya mengajak Anda untuk bisa mempromosikan daerah, yaitu dengan membuat profil desa berisi informasi potensi wisata, kuliner, umkm dan dinamika yang ada didesa. Nanti saya muat di TV Desa yang saya kelola, nanti dilombakan,” jelasnya.
Senada juga diungkapkan Anggota KPID Jateng, Anas Syahirul terkait pentingnya memanfaatkan media baik media mainstream maupun media sosial untuk mengenalkan potensi daerah masing-masing desa kepada masyarakat.


Anas kemudian mencontohkan Desa Ponggok, Klaten Jateng yang berhasil menggarap potensi wisata desa dan kemudian memanfaatkan media mainstream dan media sosial. “Misalnya, keberhasilan Desa Ponggok di Klaten, memanfaatkan potensi yang ada dan gencar mempromosikannya lewat media terutama medsos. Desa ini pernah Pendapatan Asli Desa yang sebagian besar dari sektor wisata sekitar Rp5 miliar per tahun,” terangnya.
Ditambahkannya, di Ponggok wartawan diberi akses luas untuk melakukan reportase wisata. Kemudian mengundang pelaku-pelaku media sosial untuk mengunggah kegiatan tersebut ke media sosialnya. Belum lagi warga sendiri yang gotong-royong mempromosikan lewat akun mereka masing-masing.
Untuk itu dia berharap perangkat desa dan warga masyarakat dapat membangun jaringan dan memanfaatkan smartphone untuk kegiatan yang produktif dan berperan aktif dalam mempromosikan daerahnya. (*)