
SEMARANG – Banyak proses yang harus dilalui untuk mendirikan sebuah radio. Walau hanya radio komunitas, tetap saja pengelola radio harus memiliki izin siaran. Seperti dilakukan Drs M zainal Alimin, Kepala Sekolah SMA N 1 Salem, yang ditemui sebelum acara rapat klarifikasi aspek program siaran radio di kantor KPID Jateng, Rabu (18/07/2018). Berbekal dukungan dari guru, kepala sekolah, alumni SMA tersebut dan masyarakat Salem yang membutuhkan media pembelajaran, maka dibentuklah Radio Swara Salem.
“Atas dukungan itu, kami bersemangat untuk memperjuangkan Radio Swara Salem agar mendapatkan izin. Kami berharap, nantinya, ketika sudah mendapatkan izin, radio ini bisa bermanfaat untuk masyarakat sekitar. Sehingga radio ini bisa menjadi media komunikasi antar komunitas serta masyarakat di sekitar SMA N 1 dan Salem,” kata Zainal.
Menurut Zainal, untuk mendapatkan izin siaran tidaklah mudah, banyak tahapan yang harus dialalui. Bahkan, radio ini telah mengajukan permohonan izin sejak tahun 2015. “Tadinya, kami berpikir mudah untuk mendapatkan izin siar radio komunitas, ternyata rumit. Tapi karena kerumitan dan banyaknya tahapan itu, saya percaya, nantinya radio ini sangat bermanfaat. Itu yang membuat kami semakin bersemangat,” ucapnya.
Zainal mengatakan, berbagai kesiapan pun semakin dimatangkan untuk menunjang kelayakan Radio Swara Salem, 107.7 Mhz. Misalnya,menggunakan alat-alat standar broadcasting, mempersiapkan program dan jadwal siaran, serta kesiapan penyiar. “Untuk menunjang siaran kami telah membeli mik seharga Rp 5jt. Juga sudah ada studio, walau tidak luas, tapi sudah layak,” ungkapnya.
Nantinya, radio ini akan siaran mulai pukul 05.00-22.00. Untuk penyiar, terbagi menjadi dua, yaitu siswa dan guru SMA N 1 Salem. Penyiar siswa, nantinya akan dijadwalkan mulai pukul 06.00-14.00, selain itu adalah guru. Adapun program siaran yang sudah dipersiapkan diantaranya, Kyai Kampung, Semangat Pagi Sekolah, Cerita Sekolah, Les On Air, Belajar Baca Al Quran (live) dan masih banyak lagi.
Sebagai radio yang berbasis pendidikan, program-program yang diangkat pun akan mengedepankan pembelajaran. Program siaran belajar baca Al Quran misalnya, yang disiarkan secara live, ditujukan untuk melatih siswa-siswi serta masyarakat Salem. Kyai Kampung, menyajikan kajian Islami untuk memberikan pencerahaan keagaamaan bagi masyarakat Salem. Ada juga program Les On Air, merupakan kegiatan siaran dengan memberikan bimbingan belajar terutama bahasa Inggris. “Program bahasa Inggris tersebut sangat menunjang untuk menambah wawasan mengenai kebahasaan, karena SMAN 1 Salem memiliki komunitas bahasa Inggris,” jelas Zainal.
Mengetahui sekolahnya mempunyai radio, siswa-siswi SMAN 1 Salem pun turut bersemangat. Terbukti banyak dari mereka yang berusaha mengikuti seleksi untuk menjadi penyiar. “Banyaknya antusias dari siwa itu membuat kami juga semakin semangat. Semoga ke depan Radio Swara Salem bisa turut andil dalam meningkatkan kualitas pendidikan SMAN 1 maupun masyarakat Salem,” pungkasnya. (YyK)